Tampilkan postingan dengan label PERTAMINA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PERTAMINA. Tampilkan semua postingan

Senin, Desember 10, 2012

Bumi Perlu Gerakan Anti Mainstream


Bumi Perlu Gerakan Anti Mainstream
                                                            Oleh Ashif Fajar Riady

Bumiku oh bumiku, bumiku yang malang, setiap tahun semakin rapuh akibat ulah manusia sendiri. Mulai dari pekatnya polusi, pencemaran laut, kebakaran hutan, penebangan liar, hingga pembukaan lahan baru. Itu semua  penyebab  rapuhnya bumi, yang tidak lain menyebakan rusaknya ekosistem mahluk hidup. Sampai kapan bumi ini bisa bertahan, akankah cucu kita nanti masih bisa mengijakan kaki di daratan yang tenggelam, membiarkan si Ursus Martimus hidup di kulkas, atau pindah ke planet lain yang mirip dengan bumi. 

Manusia sebagai penghuni utama di bumi, seharusnya bisa menjaga dan melestarikan hingga akhir hayat. Tapi apa daya, demi kepentingan semata mereka semena-mena merusak bumi. Alangkah baiknya jika kita mencoba menyanyangi bumi seperti halnya bumi menunjang kehidupan kita. Tanpa kita sadari menyanyangi bumi sama saja halnya melestarikan keturunan kita kelak di masa mendatang. Jika kita sudah berpikir matang untuk mengembalikan bumi seperti sedia kala, tunjukan tekad kita kalau benar-benar serius, jangan hanya berkoar-koar di depan dan diam di belakang. Berkoar-koar peduli terhadap bumi harus diwujudkan dengan aksi yang nyata.

Apa saja tindakan nyata yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi? Tentu saja banyak. Tetapi, kali ini saya akan menjelaskan  tindakan yang tidak mainstream alias tidak biasa. Gerakan ini disebut PBAM, yang artinya Penyelamatan Bumi Anti Mainstream. Mengapa harus anti mainstream? Karena cara yang dilakukan semua orang untuk menyelamatkan bumi sudah basi alias kuno, sehingga tidak ada tantangan untuk menjalankanya lagi. Gerakan PBAM adalah gagasan baru terhadap penyelamatan bumi dan tentu dengan cara terbaru yang anti mainstream. Ada beberapa tindakan yang bisa kita pilih dalam gerakan PBAM diantaranya:

  • Energi yang Dipakai = Energi yang Dikembalikan

Mungkin sebagian dari kita tahu apa makna dari kalimat tersebut. Dalam pelajaran fisika di SMA, ada yang namanya hukum kekekalan energi. Dimana energi yang masuk sama dengan energi yang keluar atau energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, hanya wujudnya saja yang berubah. Contohnya jika kita menggunakan pertamax pada  bahan bakar motor, setiap tetes pertamax yang terbakar menghasilkan emisi gas buang yang sebanding. Dan dari emisi gas buang itulah penyebab efek rumah kaca pada bumi. 

Menurut rumusan diatas, jika kita memakai energi misalnya pertamax, kita harus mengembalikanya lagi dalam bentuk yang bermanfaat bagi bumi. Satu bulan kita memakai energi, baik berupa energi fosil atau energi listrik, selama asal mulanya merusak lingkungan, kita wajib mengembalikan dengan satu tanaman pohon atau dengan mengajak satu teman maupun orang di sekitar kita ikut gerakan PBAM. Dalam hal pengembalianya, kita diberi waktu keringanan yang tidak memaksa. Apabila kita ingin mengembalikan tiap tahun, kita tinggal mengakumulasi jumlah tanaman perbulannya. Dan bila masih tidak sanggup mengembalikan, kita akan mendapat denda. Dalam PBAM setiap denda berupa larangan memakai energi fosil berwujud cair selama satu hari. Jika masih tidak bisa melakukan, kita dianggap gugur dari gerakan PBAM.

  • Gaya Hidup Anti Mainstream

Di era modern ini, kita dikelilingi oleh alat-alat yang mempermudah kita, contohnya alat transportasi seperti motor dan mobil. Mengapa kita sorot transportasi motor dan mobil? Karena kedua alat transportasi tersebut keberadaanya semakin menggila. Di gerakan PBAM, kita harus anti mainstream, bila kebanyakan orang ke supermarket yang jaraknya 1000 langkah dari rumah menggunakan motor dengan alasan lebih cepat, itu sangat mainstream. Ingat, setiap tetes pertamax yang kita gunakan sebanding dengan emisi gas yang dikeluarkan. Ketika pergi ke lokasi yang jaraknya kurang dari 1000 langkah, kita harus berjalan sesuai prinsip anti mainstream, lagi pula kita dianjurkan berjalan 10000 langkah dalam sehari untuk kesehatan tulang agar tidak mudah keropos. Apabila jarak ke lokasi jaraknya lebih dari 1000 langkah, gunakanlah sepeda selain effisien juga ramah lingkungan, untuk yang tidak memiliki sepeda dianjurkan menaiki transportasi umum, lebih hebat lagi jika berjalan kaki, itu baru namanya anti mainstream sejati.

Selain transportasi, penggunaan plastik pembungkus makanan atau minuman yang berlebihan dapat mengotori keindahan bumi dan dalam jangka panjang dapat merusak bumi. Untuk itu, anggota gerakan PBAM lebih mengutamakan makan atau minum di tempat, dengan makan atau minum di tempat kita masih lapar bisa meminta tambahan porsi lagi dan bila ingin dibungkus bawalah wadah khusus dari rumah yang telah dipersiapkan. 

Demi keberlangsungan kehidupan di bumi. Mari bersama-sama menyatukan tekad untuk benar-benar peduli terhadap bumi. Bila kita ikhlas melakukannya, niscaya bumi ini kembali seperti sedia kala. Dan jangan lupa terhadap prinsip anti mainstream sebagai anggota gerakan PBAM.

Prev home

 
Design by Wordpress Theme | Support by Mudaers.com | Sobat Bumi