Bumi Perlu Gerakan Anti Mainstream
Oleh Ashif Fajar Riady
Bumiku oh bumiku, bumiku yang malang, setiap tahun
semakin rapuh akibat ulah manusia sendiri. Mulai dari pekatnya polusi, pencemaran
laut, kebakaran hutan, penebangan liar, hingga pembukaan lahan baru. Itu semua penyebab rapuhnya bumi, yang tidak lain menyebakan
rusaknya ekosistem mahluk hidup. Sampai kapan bumi ini bisa bertahan,
akankah cucu kita nanti masih bisa mengijakan kaki di daratan yang tenggelam,
membiarkan si Ursus Martimus hidup di kulkas, atau pindah ke planet lain yang
mirip dengan bumi.
Manusia
sebagai penghuni utama di bumi, seharusnya bisa menjaga dan melestarikan hingga
akhir hayat. Tapi apa daya, demi kepentingan semata mereka semena-mena merusak
bumi. Alangkah baiknya jika kita mencoba menyanyangi bumi seperti halnya bumi
menunjang kehidupan kita. Tanpa kita sadari menyanyangi bumi sama saja halnya melestarikan
keturunan kita kelak di masa mendatang. Jika kita sudah berpikir matang untuk
mengembalikan bumi seperti sedia kala, tunjukan tekad kita kalau benar-benar
serius, jangan hanya berkoar-koar di depan dan diam di belakang. Berkoar-koar
peduli terhadap bumi harus diwujudkan dengan aksi yang nyata.
Apa saja tindakan
nyata yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi? Tentu saja banyak. Tetapi,
kali ini saya akan menjelaskan tindakan
yang tidak mainstream alias tidak biasa. Gerakan ini disebut PBAM, yang artinya
Penyelamatan Bumi Anti Mainstream. Mengapa harus anti mainstream? Karena cara
yang dilakukan semua orang untuk menyelamatkan bumi sudah basi alias kuno, sehingga
tidak ada tantangan untuk menjalankanya lagi. Gerakan PBAM adalah gagasan baru
terhadap penyelamatan bumi dan tentu dengan cara terbaru yang anti mainstream. Ada
beberapa tindakan yang bisa kita pilih dalam gerakan PBAM diantaranya:
- Energi yang Dipakai = Energi yang Dikembalikan
Mungkin sebagian
dari kita tahu apa makna dari kalimat tersebut. Dalam pelajaran fisika di SMA, ada
yang namanya hukum kekekalan energi. Dimana energi yang masuk sama dengan
energi yang keluar atau energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, hanya
wujudnya saja yang berubah. Contohnya jika kita menggunakan pertamax pada bahan bakar motor, setiap tetes pertamax yang
terbakar menghasilkan emisi gas buang yang sebanding. Dan dari emisi gas buang
itulah penyebab efek rumah kaca pada bumi.
Menurut rumusan
diatas, jika kita memakai energi misalnya pertamax, kita harus
mengembalikanya lagi dalam bentuk yang bermanfaat bagi bumi. Satu bulan kita
memakai energi, baik berupa energi fosil atau energi listrik, selama asal
mulanya merusak lingkungan, kita wajib mengembalikan dengan satu tanaman pohon
atau dengan mengajak satu teman maupun orang di sekitar kita ikut gerakan PBAM.
Dalam hal pengembalianya, kita diberi waktu keringanan yang tidak memaksa. Apabila
kita ingin mengembalikan tiap tahun, kita tinggal mengakumulasi jumlah tanaman
perbulannya. Dan bila masih tidak sanggup mengembalikan, kita akan mendapat
denda. Dalam PBAM setiap denda berupa larangan memakai energi fosil berwujud
cair selama satu hari. Jika masih tidak bisa melakukan, kita dianggap gugur dari
gerakan PBAM.
- Gaya Hidup Anti Mainstream
Di era modern
ini, kita dikelilingi oleh alat-alat yang mempermudah kita, contohnya alat transportasi
seperti motor dan mobil. Mengapa kita sorot transportasi motor dan mobil? Karena
kedua alat transportasi tersebut keberadaanya semakin menggila. Di gerakan
PBAM, kita harus anti mainstream, bila kebanyakan orang ke supermarket yang
jaraknya 1000 langkah dari rumah menggunakan motor dengan alasan lebih cepat,
itu sangat mainstream. Ingat, setiap tetes pertamax yang kita gunakan sebanding
dengan emisi gas yang dikeluarkan. Ketika pergi ke lokasi yang jaraknya kurang
dari 1000 langkah, kita harus berjalan sesuai prinsip anti mainstream, lagi
pula kita dianjurkan berjalan 10000 langkah dalam sehari untuk kesehatan tulang agar
tidak mudah keropos. Apabila jarak ke lokasi jaraknya lebih dari 1000 langkah,
gunakanlah sepeda selain effisien juga ramah lingkungan, untuk yang tidak
memiliki sepeda dianjurkan menaiki transportasi umum, lebih hebat lagi jika
berjalan kaki, itu baru namanya anti mainstream sejati.
Selain transportasi,
penggunaan plastik pembungkus makanan atau minuman yang berlebihan dapat mengotori
keindahan bumi dan dalam jangka panjang dapat merusak bumi. Untuk itu, anggota
gerakan PBAM lebih mengutamakan makan atau minum di tempat, dengan makan atau minum di
tempat kita masih lapar bisa meminta tambahan porsi lagi dan bila ingin
dibungkus bawalah wadah khusus dari rumah yang telah dipersiapkan.
Demi keberlangsungan
kehidupan di bumi. Mari bersama-sama menyatukan tekad untuk benar-benar peduli
terhadap bumi. Bila kita ikhlas melakukannya, niscaya bumi ini kembali seperti
sedia kala. Dan jangan lupa terhadap prinsip anti mainstream sebagai anggota
gerakan PBAM.
18 komentar:
yupp,setuju,gerakan seperti ini yang saat ini di butuhkan untuk menyelamatkan bumi kita,
seperti yang di contohkan pada deskripsi di atas,jalan kaki saja lah ke tempat yang memang bisa di tempuh dengan jalan kaki, jangan sedikit -sedikit pake motor,sedikit - sedikit pake mobil,...
simple tapi mengena,maksudnya,tidak perlu melakukan hal - hal yang besar dan berlebihan,,tapi cukup melakukan hal - hal kecil yang continue/berkelanjutan dan berguna untuk menyelamatkan bumi kita,.
@blackcane: saya setuju dengan pendapat sobat. walaupun hal kecil kalau dilakukan secara continue pasti hasilnya akan baik bagi penyelamatan bumi. keep green
Selama ini kita dibuai oleh kemajuan tehnologi dan modernisasi. Dan tanpa disadari atau tidak perkembangan ini membawa dampak ke lingkungan kita. Bumi menjadi terkontaminasi dengan berbagai hal yang menjadi konsekwensi dari kemajuan jaman. Sampah, limbah, pemborosan energi, dan banyak hal lain dalam kehidupan ini yang menyebabkan bumi kita menjadi tidak nyaman lagi. Saya rasa artikel mengenai gerakan anti mainstream ini sangat bermanfaat, bisa menjadi wacana dan baan renungan kita untuk menyelamatkan bumi. Semoga sukses.
Sebenarnya cara "Energi yang Dipakai = Energi yang Dikembalikan" bisa di terapkan...
cuma apakah benar2 bisa jumlah energi yang dikembalikan sesuai dengan jumlah yang terpakai...?
kalau untuk perbandingan 1:1 sepertinya akan susah untuk diterapkan....
m4xbl1tz
Setuju dengan gerakan anti mainsteram, tapi ada pertanyaan nih, saat ini, ditengah keramaian kota & kepadatan bangunannya, dimana kita bisa menanam pohon ya? apa kewajiban kita hanya sebatas mengganti energi alam yang terpakai dengan menanam pohon? bagaimana setelah itu? mungkin kewajibannya perlu ditambah dengan merawat, menyiram, dan memastikan pohon yang kita tanam tetap hidup selama kita hidup.gimana?....by ArulF
@Bone Cracker : di sini perbandinganya akan 1:1, tetapi tidak akan langsung menuju perbadingan 1:1. mungkin awalnya 1:0.0001 tapi efek jangka panjangnya kedepan bisa 1:1 bahkan bisa lebih.
@arul : hidup anti mainstream, untuk daerah perkotaan padat seperti jakarta memang cukup sulit mencari lahan terbuka karena penataan ruang yang kurang tepat. seharusnya penataan ruang kota lebih terstruktur untuk perencanaan kedepan bukan untuk sementara. misalnya negara singapura. penataan kotanya sudah terstruktur dengan baik jalanan disana dipenuhi pepohonan yang rindang, bahkan bagi pejalan kaki lebih nyaman.
untuk masalah penyiraman tidak perlu dipermasalahkan, karena bibit pohon jika kita tanam semenjak datang musim hujan tidak perlu disiram biar alam yang menyiramnya sesuai siklus. untuk perawatan bibit pohon sangat kuat sehingga minim perawtan pun dia tetap akan tumbuh. keep green
sbuah gerakan yang unik dan radikal untuk menyelamatkan bumi kita ini, smakin bnyak orang yang mngikuti grakan trsebut,akan smakin hijau pula lingkungan kita,dan yang pasti,kita akan ikut mnikmati hijaunya bumi kita..
by : shade007
Harus di selamatkan sejak sekarang ....
Tapi mungkin di cari alternatif yang lebih ramah lingkungan yang banyak :D
bener gan, semua harus dimulai dari diri sendiri...
masalahnya klo di Jakarta mau nanem pohon dimana ya..hehe..
by: WongYes
Sebenarnya kalau menurut ane, cara-cara tersebut masih tergolong mainstream, dalam konteks upaya penyelamatan lingkungan; membiasakan berjalan kaki dan mengurangi penggunaan plastik. Tapi memang cara-cara tersebut masih tergolong jarang dipraktekkan, Gan, alias masih sedikit sekali orang yang sadar akan efek serta manfaatnya. Semoga blog Agan ini banyak dikunjungi orang, jadi makin banyak yang bisa menyadari manfaat dari hal-hal yang Agan jabarin di atas :-)
By: Mairinaria
Ada lagi satu cara yang sederhana tapi efeknya bisa sangat luar biasa Gan; biasakan untuk mematikan lampu bila memang sedang tidak digunakan. Mungkin kesannya sederhana, tapi coba kita bayangkan kalau satu bola lampu bisa menghemat sepuluh watt saja, berapa energi yang bisa diselamatkan dari sepuluh, seratus, seribu, atau bahkan sejuta bola lampu.
By: Mairinaria
EcoGreen harus kita dukung, karena "hijau"nya bumi makin menyusut. Sehingga tanpa kita sadari semakin hari "ancaman" terhadap ekosistem bumi semakin bertambah.
Save our earth - save our life
by coolkips
Penghijauan memang sebuah investasi, yang banyak dianggap orang "percuma" karena mereka tidak langsung bisa menikmatinya saat itu juga. Ibarat sebuah investasi tentu saja tidak langsung dirasakan keuntungan saat dimulai. Tetapi perlu waktu.
Investasikan penghijauan sekarang dan anak cucu kitalah yang akan menikmatinya.
by coolkips
Menurut ane ini artikel yang bagus gan,ane suka kajian ente.. memaparkan dengan jelas -Ghettoman-
ecogreen harus kita kembangkan gan,karena dengan penghijauan bumi akan menjadi lebih indah :)
ane sangat setuju sama aertikel agan
Reznovprime
go green and free car day gan.. :D
idkaskus : aryaikc
Go Green gan. Sekarang bumi makin panas. Penghijauan dan penghijauan :D
Satruk
Setuju sekali gan, penghijauan harus terus dilakukan
Mulai dari diri kita sendiri :)
by .DD.
Posting Komentar